Asam Sulfat memiliki rumusan kimia H 2 SO 4, dan memiliki massa molar sebesar 98,08 g. Bahaya frekuensi radio dan gelombang mikro f. Potensi bahaya yang terdapat di Laboratorium Anatomi yang teridentifikasi sebagai potensi bahaya kimia, fisik, mekanik, biologi, ergonomi, dan psikologis. IDENTIFIKASI BAHAYA Langkah pertama manajemen risiko kesehatan di tempat kerja adalah identifikasi atau pengenalan bahaya kesehatan. 1. Bahaya fisik mencakup kebisingan, vibrasi, suhu lingkungan kerja yang terlalu ekstrim (terlalu panas/dingin), radiasi, dan tekanan udara. Tempat sampah 8. Kontaminasi fisik tidak selalu mengakibatkan penyakit, namun tetap berbahaya dan menganggu kesehatan manusia. MAKALAH BAHAYA FISIK DI LINGKUNGAN KERJA DAN DAMPAKNYA BAGI KESEHATAN DAN ERGONOMI DAN FAAL KERJA. 0 HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Kabel Jaringan 6. Laboratorium merupakan salah satu tempat berkembangnya ilmu pengetahuan melalui berbagai praktikum, penelitian dan percobaan. Lilis. KETAHUI TANGGUNG JAWAB ANDA · Bahaya Bahan Kimia : bahaya bahan kimia berupa asam, basa, dan pelarut yang dapat memicu penguapan, kebakaran, dan pemaparan kedalam tubuh melalui kulit. Laboratorium merupakan salah satu tempat berkembangnya ilmu pengetahuan melalui berbagai praktikum, penelitian dan percobaan. ini tentang kepuasan kerja mahasiswa di laboratorium adalah dengan adanya manajemen pengelolaan yang mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasanLimbah Berbahaya Nyaris setiap laboratorium membuahkan limbah. Berhubungan dengan pelaksanaan K3 di fasilitas pelayanan kesehatan, yaitu Peraturan dari Departemen lain adalah yang terkait dengan aspek radiasi. Alat-alat atau benda-benda yang dipasang didinding tidak boleh menonjol sampai kebagian ruang tempat siswa berjalan dan sirkulasi alat; 5. II. Makalah ini diharapkan dapat menghasilkan manfaat,. Tidak mematuhi prosedur keamanan. Alat, bahan kimia dan fasilitas laboratorium beserta aktivitasnya sangat berpotensi dalam menimbulkan terjadinya suatu kecelakaan. Suhu efektif bagi pekerja di daerah tropis adalah 22oC - 27oC. ppt biologi bab 1. Bahaya ini kerap menghantui para pekerja laboratorium atau di tempat lain yang menggunakan bahan kimia. Bahan karsinogenik 5. [1] Bahaya ini dapat menyebabkan risiko. Bahaya Fisik Bahaya fisik merupakan bahaya yang berasal dari peralatan labratorium yang meliputi keadaan infrastuktur, ketinggian, suhu, kelembaban, reaksi tekanan tinggi, cahaya, radiasi, penggunaan mesin, frekuensi radio dan gelombang mikro, serta bahaya listrik yang bisa. potensi risiko keamanan bagi laboratorium dan untuk menilai kecukupan sistem keamanan yang sudah ada. II. Pada metode HIRARC, hal yang pertama dilakukan adalah mengidentifikasiSehubungan dengan hal ini, bagaimana bahaya fisik dapat dicegah di laboratorium? Mencegah risiko fisik bagi tim Anda di lab sering kali dapat dicapai dengan pelatihan yang efektif dan tata graha yang baik. Kecelakaan yang Terjadi di Laboratorium dan Sumber Kecelakaan di Laboratorium (Human failture and environment failture). POTENSI BAHAYA BIOLOGI. Abstract Every workplaces have always risk of accidents which need efforts to prevention and control it doesnot happen. Jenis-jenis bahaya dalam Laboratorium 24. 5 Manfaat Hasil Penelitian Manfaat dalam penelitian ini yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat. Jika kamu bekerja di laboratorium, sudah pasti kamu akan bertemu dengan berbagai macam hazard atau potensi bahaya. LangkahAda beberapa alasan untuk memesan bahan kimia sesuai kebutuhan dan dalam wadah kecil 5. Praktikum kimia organik memiliki jumlah tingkat risiko tertinggi terbanyak berupa risiko tinggi (2. Bekerja di laboratorium mengandung bahaya berupa kecelakaan. Cara menggunakan tanda, piktogram, dan bagan keamanan bahan kimia untuk identifikasi bahaya di lab Anda. kesehatan baik secara fisik, mental dan sosial (Subiantoro, A. Sebagai spesialis klinis atau laboratorium, penting bagi Anda untuk dapat mengidentifikasi potensi bahaya di laboratorium. Pencegahan bahaya fisik di laboratorium. BAB II. Personal Protective Equipment (PPE) Tata urutan pengendalian bahaya k3 yang benar adalah dengan mengikuti hieararchy of control di atas. Jas laboratorium harus terbuat dari bahan katun dan sintetik seperti nilon atau terylene dengan water repellent (pori-pori kain tidak dapat ditembus oleh air). Potensi bahaya yang ada, dapat beralih menjadi risiko apabila tidak dilakukan tindakan pengendalian. Hendaknya melindungi tubuh dengan menggunakan perangkat pelindung, seperti sarung tangan, jas lab, dan kacamata. H. bahaya. Hasil studi menunjukkan bahwa faktor bahaya di instalasi gawat darurat terdiri dari bahaya fisik,. Bahaya kerja di laboratorium dapat berupa bahaya fisik, seperti infeksi, terluka, cedera atau bahkan cacat, serta bahaya kesehatan mental seperti stres, syok, ketakutan, yang bila intensitasnya meningkat dapat menjadi hilangnya kesadaran (pingsan) bahkan kematian. laboratorium. Barium klorida Padat - Berbahaya - Kemurnian anhidrat untuk minimum, lingkungan SK - Berbahaya apabila terkena kulit dan Gambar 12. Reaksi tekanan tinggi, d. hazaard biologi yaitu potensi bahaya yang diakibatkan dari aspek makluk hidup. Rangkaian kerja laboratorium berpotensi munculnya risiko kecelakaan kerja yang dapat memberi dampak bagi keselamatan dan kesehatan diri siswa, baik secara fisik, mental dan sosial. 4 Bahaya Faktor Ergonomi dan Pengaturan Kerja 15 2. Perhatian utama Anda di dalam laboratorium adalah selalu tertuju pada keselamatan. Hal ini tentusaja bergantung pada bahan kimia, bahaya yang terlibat dapat bervariasi. 9 Bahaya Fisik Beberapa kegiatan di laboratorium menimbulkan resiko fisik bagi petugas karena zat atau peralatan yang digunakan, seperti misalnya Bahaya listik. Potensi bahaya di tempat kerja atau laboratorium yang berhubungan langsung dengan bahan-bahan kimia yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan dapat dikelompokkan antara lain sebagai berikut : Potensi bahaya fisik, yaitu potensi bahaya yang dapat menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar,. 3 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang, maka didapatkan perumusan masalah “Apakah manajemen, serta kondisi fisik lingkungan kerja di Laboratorium. BAHAYA FISIK DI TEMPAT KERJA. Bahan beracun dengan LD 50 (rat) di atas 500 mg/kg atau yang setara. Berdasarkan di UU Keamanan dan Kesehatan Kerja pada tahun 1970 yang telah disahkan oleh kongres Amerika adalah “untuk memastikan sejauh mungkin setiap pria maupun wanita yang bekerja di negara ini aman dan memiliki kondisi kerja yang sehat dan untuk menjaga sumber daya manusia kita. Bahaya keselamatan kerja (safety hazard)Pengertian hewan laboratorium (HL) secara umum yaitu hewan yang dipiara secara intensif di laboratorium. Tabel Simbol-Simbol Keselamatan Kerja di. Keluhan lainnya adalah iritasi, penglihatan rangkap, sakit kepala, ketajaman penglihatan terganggu, akomodasi dan konvergensi menurun. Penggunaan Peralatan Pelindung Diri (APD) Peralatan Pelindung Diri (APD) adalah barier fisik yang dirancang untuk melindungi karyawan dari bahaya potensial di laboratorium. 2. Sebagai penghasil limbah, pihak dari ITB belum. Asam Klorida (HCl) 4. Bahaya Getaran Pada Alat Kerja, Pekerja Berisiko Terkena Hand-Arm Vibration Syndrome. Peraturan kerja di laboratorium 1. 1 Debu. Mengidentifikasi sumber penyebab bahaya di Area Pekerjaan Mekanikal Elektrikal Pada Pembangunan Proyek Terminal Bandara Internasional Minangkabau Tahun 2020. 1. Tersandung 4. Mesin, peralatan, bahan dan lain-lain. 2 Bahaya Faktor Fisik 10 2. Tersandung 4. kerja di laboratorium IPA maka dapat dibuat simpulan dan. Jenis-jenis bahaya dalam Laboratorium 24. Engineering control. Jenis-jenis Bahaya dalam Laboratorium. Kriogen yang Tidak Mudah Terbakar. TANDA BAHAYA NFPA Diamond. Kebakaran. Analisis Risiko Kecelakaan Kerja di Laboratorium Nanomaterial Menggunakan Metode HIRA (Aisya Nursabrina) ISSN: 2797-9784 | 40. Respon pekerja terhadap bising dapat. 3 Kategori B: Potensi bahaya yang mengakibatkan risiko langsung pada keselamatan 18 2. Identifikasi Limbah B3 di laboratorium PT XYZ Limbah laboratorium merupakan limbah yang dihasilkan dari semua proses kegiatan pengujian didalam laboratorium. Gambar 1. 4. ISTILAH & DEFINISI: 3. Pengelompokan berdasarkan sifat fisik (padat dan cair), sifat kimia (organik dan anorganik), dan potensi bahaya (mudah terbakar, korosif, racun, berbahaya, oksidator, dll) HASIL DAN PEMBAHASAN Limbah B3 yang dihasilkan oleh laboratorium-laboratorium di PAIR merupakan limbah spesifik. Bahaya Fisik Ini termasuk aspek lingkungan seperti iklim kerja, getaran, radiasi. 5 Melakukan tindakan darurat untuk mengatasi peristiwa berbahaya dan mencegah meluasnya bahaya tersebut 6. (Tranter, 1999) Dalam terminology keselamatan dan kesehatan kerja (K3), bahaya. Selain mudah dikenali secara sekilas, pesan. kapanpun termasuk di laboratorium. Kecelakaan di laboratorium juga dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan laboratorium, seperti oven, mesin, atau alat-alat lainnya yang digunakan dalam kegiatan laboratorium. Di industri panas bumi (geothermal), minyak bumi dan gas, pabrik pengolahan kertas, dan pabrik petrokimia, H₂S dapat menjadi masalah yang serius dan membahayakan. Pakaian sekali pakai yang sudah digunakan saat menangani bahan karsinogenik atau bahan lain yang sangat berbahaya harus dipindah tanpa. Simbol Tanda Bahaya. Kecelakaan yamg sering terjadi di laboratorium berupa kebakaran, kesakitan, kematian dan kerugian akibat kecelakaan. Ukuran kemasan kecil utamanya mengurangi resiko kerusakan. Bahaya Biologi pada perawat dapat disebabkan oleh infeksi nosokomial. 1 Potensi Bahaya dan Risiko Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja 3 2. Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa APD di lab diantaranya adalah jas lab. Jika anak di bawah umur diizinkan berada di laboratorium, pastikanmereka mendapat pengawasan langsung sepanjang waktu dari orangdewasayangkompeten. *Jika Tidak Keberatan, Silahkan Like, Comment ataupun Bagikan kepada seluruh teman kalian. Pada gambar di samping menggambarkan sebuah simbol bahan kimia yang biasanya diartikan sebagai simbol yang menyatakan berbahaya bagi lingkungan (dangerous for environment). Faktor bahaya dalam lingkungan kerja yaitu golongan fisik, kimiawi, biologis atau psikososial (Salawati, 2015). Dekthon Noris Mote. Bahaya bila terhirup, merusak saluran pernafasan 1. Klasifikasi bahaya berdasarkan GHS terbagi menjadi bahaya fisik, bahaya terhadap kesehatan dan bahaya terhadap lingkungan hidup. CARA DAN PRINSIP KERJA DI LABORATORIUM Tata Tertib Kerja di Laboratorium 1. Maka dari itu, penting bagi Anda mengetahui jenis jenis bahaya yang bisa terjadi pada pekerjaan yang sedang ditekuni. Bahaya yang bersifat kimia. Alat Pelindung Diri (APD) adalah perlengkapan yang dirancang khusus untuk melindungi tubuh dari bahaya fisik, kimia, atau biologis di laboratorium. Mudah meledak. 8. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja di semua lapangan pekerjaan ke tingkat yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental maupun kesehatan sosial. Administrative control. Bahaya potensial kesehatan kelompok kimia dapat dijumpai terutama di laboratorium klinik, ruang tindakan dan kamar operasi, ruang jenazah, dan ruang farmasi. 3 Hasil Pengujian Sifat Fisik Slag Baja No Parameter Hasil Pengujian Persyaratan 1 Berat jenis, % 3,6 min 3,3 2 Penyerapan, % ±3 maks 3 3 Keausan agregat dengan mesinPotensi bahaya di laboratorium pendidikan dianggap lebih rendah dibandingkan di laboratorium industri karena menggunakan bahan dengan jumlah yang relatif lebih sedikit. Physical agent. G. Pengelolaan Limbah B3 merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang mencakup penyimpanan, pengumpulan, pemanfaatan, pengangkutan, dan pengolahan limbah B3 termasuk penimbunan hasil pengolahan tersebut. Bahaya listik Petugas di laboratorium juga menghadapi bahaya di tempat kerja umum akibat kondisi atau aktifitas di laboratorium, seperti : Luka terpotong; Tergelincir; Tersandung; Terjatuh Risiko adalah gabungan dari kemungkinan terjadinya bahaya atau paparan dan keparahan luka atau gangguan kesehatan yang dapat disebabkan oleh. di dalam Laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi Praktikan yang sedang melakukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan digunakan . 2. Mengetahui penerapan JSA,. a. Pada tahap ini dilakukan identifikasi faktor risiko kesehatan yang dapat tergolong fisik, kimia, biologi, ergonomik, dan psikologi yang terpajan pada pekerja. 4. Kecelakaan yamg sering terjadi di laboratorium berupa kebakaran, kesakitan, kematian dan kerugian akibat kecelakaan. Berdasarkan masalah di atas perlu dilakukan identifikasi bahaya di Laboratorium. X. Bekerja di laboratorium memiliki bahaya yang cukup mengancam keehatan bagi orang yang ada di tempat ini. • Simposium Nasional RAPI XIII: Identifikasi Tingkat Bahaya di Laboratorium Perguruan Tinggi (Studi Kasus Laboratorium di Lingkungan Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara). Untuk dapat menemukan faktor risiko ini diperlukan. Penilaian resiko bahan hayati berbahaya perlu mempertimbangkan beberapa faktor, seperti : IDENTIFIKASI BAHAYA Langkah pertama manajemen risiko kesehatan di tempat kerja adalah identifikasi atau pengenalan bahaya kesehatan. Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua diberikan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu. Sampel penelitian ini adalah bahaya dan risiko pada aktivitas di laboratorium IPA FTK UINSA dengan Ruang lingkup penelitian ini hanya pada aktivitas pengujian conveyor belt di bagian laboratorium pengujian PT. Metode yang dipergunakan dalam pengabdian ini adalah pendekatan ilmiah dan praktis secara sistimatis, dengan harapan siswa SMPN 7 memahami bahaya-bahaya yang dapat terjadi seperti cara pengamanannya, membaca gambar atau tanda-tanda. Tetapi, banyak kegiatan yang. ulm. Hari Setyanto Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret Jl. 6) Mengontrol keluar masuknya alat dan bahan dari dan ke dalam laboratorium. Prosedur Keselamatan Kerja perlu dipahami guru dan peserta didik, karenakegiatan di laboratorium IPA melibatkan bahan kimia berbahaya. 1. suatu waktu tertentu. menetapkan upaya pengendalian bahaya di CV. Kimia Anorganik, Lab. 2. 2 Bahan dan Alat Penelitian Bahan berupa produk pangan akan diperoleh dari pasar di Bandar Lampung. memiliki kompetensi dan keahlian mereka di bidang kesehatan lingkungan. Keluarlah dari laboratorium dengan tertib. Tujuan: Mengetahui potensi bahaya kerja dan pengendalian dampak di unit produksi palm kernel crushing PT. Di Perguruan Tinggi yang bertindak sebagai panggung jawab laboratorium adalah kepala laboratorium yang dapat diangkat oleh Ketua Jurusan atau Pimpinan Perguruan Tinggi, tergantung status laboratoriumnya, apakah laboratorium pusat atau laboratorium Jurusan. Berikut adalah beberapa alat pelindung diri yang umum digunakan di laboratorium: 1. Di antara tata tertib tersebut adalah sebagai berikut: Dilarang membawa alat-alat dan bahan kimia ke luar ruangan tanpa mendapat izin dari petugas. Oleh karena itu keberadaan laboratorium di sekolah sangat penting dalam mendukung. Bahaya kesehatan kerja (Heatlh Hazard) Jenis bahaya yang berdampak pada kesehatan yang menyebabkan gangguan kesehatan dan penyakit akibat kerja. Bahan beracun dengan LD 50 (rat) di atas 500 mg/kg atau yang setara. Penerangan yang baik dan sesuai sangat penting. 6) Mengontrol keluar masuknya alat dan bahan dari dan ke dalam laboratorium. (5) Bahaya fisik yang ditemukan. Proses penilaian risiko diinformasikan oleh model pita kontrol ILO, yang. MAKALAH. Keselamatan Kerja Di. 2 Tujuan Khusus a. yakni : 1. Penanganan bahan harus memperhatikan sifat-sifat bahan kimia tersebut. Penyakit infeksi yang ditimbulkan sering diakibatkan. Suyanta, M. Kebanyakan orang secara otomatis mengasosiasikan kimia dengan para ilmuwan di laboratorium, tetapi bahan kimia yang juga ditemukan di banyak produk yang kita gunakan di tempat kerja dan di rumah. . /Tanggal Revisi : 00 Halaman : 7 dari 169 PCB, penghilangan jumlah berlebihan bahan kimia yang terakumulasi dari waktu ke waktu di laboratorium, dll. Tergelincir 3. Yulia Rosmawati C1AA20121 Manajemen Risiko K3. c. ada di laboratorium dan perilaku terhadap bahaya fisik dan psikologis. Menilai Bahaya Fisik Pegawai Laboratorium 60 H. 5 Klasifikasi Bahaya Fisik (2) 6 Klasifikasi Bahaya Kesehatan & Lingkungan. Keselamatan dan kesehatan kerja perlu diinformasikan secara cukup dan relevan untuk mengetahui sumber bahaya di laboratorium dan akibat yang ditimbulkan serta cara penanggulangannya. Kebanyakan orang secara otomatis mengasosiasikan kimia dengan para ilmuwan di laboratorium, tetapi bahan kimia yang juga ditemukan di banyak produk yang kita gunakan di tempat kerja dan di rumah. terlepas dari potensi bahaya, baik di dalam proses pemberian pelayanan kesehatan tersebut maupun kegiatan pelaksanaan interen di rumah sakit itu sendiri. Asam Nitrat (HNO3) 2. Bahaya yang paling utama muncul di laboratorium yaitu dari. Keracunan bahan kimia. Jenis-jenis bahaya dalam laboratorium di antaranya adalah sebagai berikut: 1) Kebakaran, sebagai akibat penggunaan bahan-bahan kimia yang mudah terbakar seperti pelarut organik, asezena, etil alkohol, etil eter dan lain-lain. Simbol Bahaya Bahan Korosif. Bahaya ergonomis : Kegiatan yang dilakukan di laboratorium dapat menyebabkan cedera atau penyakit yang berhubungan dengan postur tubuh yang tidak baik atau penggunaan peralatan yang tidak. Bahaya listrik (Suma’mur, 2009). Hal ini terjadi karena di laboratorium pendidikan bekerja di laboratorium (Stephen, 2018). Hasil variabel pengetahuan K3(X) dan kesadaran berprilaku K3(Y) n ∑X ∑Y ∑X2 ∑Y2 ∑XY Nilai KP pada persamaan diatas 229 10185 10416 454863 476688 464389 menunjukkan seberapa besar Sebelum dilakukan pengujianRidasta, B. Ruang persiapan. Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimia. Pada saat yang sama, simbol pencegahan bahaya. Pengertian Metode Ilmiah, Karakteristik, Kriteria, dan Langkah-langkahnya.